Thursday, August 20, 2009

Akhir Dari Kekayaan Tetapi Tanpa Tuhan




AKHIR DARI KEKAYAAN TETAPI TANPA TUHAN

“Datanglah firman TUHAN kepadaku: "Hai engkau anak manusia, ucapkanlah suatu ratapan mengenai Tirus, dan katakanlah kepada Tirus, yang terletak di pintu masuk lautan, dan yang berdagang dengan bangsa-bangsa di banyak daerah pesisir: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai Tirus, engkau berkata: aku kapal yang maha indah. Wilayahmu di tengah lautan; ahli bangunmu membuat keindahanmu sempurna.
Seluruh badanmu mereka buat dari kayu sanobar Senir, mereka mengambil aras Libanon membuat bagimu tiang layar. Pohon tarbantin dari Basan dipakai untuk dayungmu; geladakmu mereka buat dari tulang gading ditatahkan di cemara dari pantai Kitim. Layarmu diperbuat dari lenan halus yang berwarna-warni dari tanah Mesir; itulah tandamu. Dan tendamu diperbuat dari kain ungu tua dan kain ungu muda dari pantai Elisa. Orang Sidon dan Arwad menjadi pendayungmu; tukang-tukangmu, hai Tirus, berada padamu, mereka menjadi pelaut-pelautmu. Tua-tua Gebal dengan ahli-ahlinya berada padamu hendak memperbaiki kerusakan-kerusakanmu. Segala kapal laut beserta anak kapalnya berlabuh padamu hendak menukarkan barang dagangannya. Orang Persia, Lud dan Put, yang menjadi prajuritmu ada dalam ketenteraanmu. Perisai dan ketopong digantungkan padamu; mereka menambah semarakmu. Orang Arwad dan tentaranya memanjat di atas tembok-tembokmu sekeliling dan orang Gamad di atas menara-menaramu; mereka menggantungkan perisai-perisainya pada tembok-tembokmu sekeliling, mereka membuat keindahanmu sempurna. Tarsis berdagang dengan engkau dalam segala macam harta yang banyak; mereka menukarkan perak, besi, timah putih dan timah hitam ganti barang-barangmu. Yawan, Tubal dan Mesekh berdagang dengan engkau; mereka menukarkan budak-budak, barang-barang tembaga ganti barang-barang daganganmu. Dari Bet-Togarma mereka menukarkan kuda kereta, kuda tunggang dan bagal ganti barang-barangmu. Orang Rodos berdagang dengan engkau, banyak daerah pesisir menjadi daerah pasaranmu; mereka membawa kepadamu tulang gading dan kayu arang sebagai upeti. Edom berdagang dengan engkau karena banyaknya hasil-hasilmu; mereka menukarkan permata batu darah, kain ungu muda, pakaian berwarna-warna, kain lenan halus, karang dan batu delima ganti barang-barangmu.Yuda dan tanah Israel berdagang dengan engkau; mereka menukarkan gandum dari Minit, mur, madu, minyak dan balsam ganti barang-barang daganganmu.Damsyik berdagang dengan engkau karena banyaknya hasil-hasilmu, karena segala macam barangmu yang banyak. Anggur dari Helbon, bulu domba dari Sakhar, dan anggur ditukarkan mereka ganti barang-barangmu; besi yang sudah dikerjakan dari Uzal, kayu teja dan tebu ada di antara barang-barang daganganmu.Dedan berdagang dengan engkau dalam kulit pelana untuk menunggang kuda.Arab dan semua pemuka Kedar berdagang dengan engkau dalam anak domba, domba jantan dan kambing jantan; dalam hal-hal itulah mereka berdagang dengan engkau.Pedagang Syeba dan Raema berdagang dengan engkau; mereka menukarkan yang terbaik dari segala rempah-rempah dan segala batu permata yang mahal-mahal dan emas ganti barang-barangmu.Haran, Kane, Eden, Asyur dan Kilmad berdagang dengan engkau.Mereka berdagang di pasar-pasarmu dalam jubah-jubah yang maha indah, kain ungu tua, pakaian yang berwarna-warni, permadani yang beraneka warna dan tali berpilin yang teguh.Kapal-kapal Tarsis membawa barang-barang dagangan ini bagimu. Penuh dengan muatan berat engkau di tengah lautan” ( Yehezkiel 27:1-25 )

Apakah salah jikalau kita menjadi kaya? Apakah Tuhan membenci orang kaya? Di Alkitab banyak dicatat orang kaya yang disayang Tuhan dan yang mengasihi Tuhan. Misalnya Abraham, perempuan Sunem ( 2 Raj 4:8 ), Raja Daud, Raja Salomo, dan Ayub.
Tirus juga kaya, bahkan kaya raya. Suatu kota pelabuhan perdagangan yang kaya raya, makmur dan dihormati bangsa-bangsa sekitarnya. Renungan kita memaparkan relasi perdagangan antara Tirus dengan kota-kota lain. Memang kekayaan Tirus sangat terkenal dan dikagumi. Kapal-kapal Tirus terkenal dengan keindahan, kemegahan, dan kekuatannya karena terbuat dari bahan kayu pilihan milik mereka sendiri ( Yeh 27:5-7 ). Bahkan bangsa-bangsa lain termasuk Israel mengimpor kayu-kayu Tirus ke negri mereka untuk membangun rumah-rumah dan istana termasuk rumah ibadah mereka yaitu bait Allah ( 2 Raja 5 ). Namun sungguh tragis dan mengerikan akhir dari kehidupan kota itu. Tirus harus tenggelam ke dalam laut ( Yeh 27:27,34), hingga lenyap selamanya ( Yeh 27:36). Inilah akibat dari satu kota yang kaya, tetapi tidak mengenal Tuhan. Tidak mengenal Tuhan itulah kuncinya. Tidak mengenal Tuhan mengakibatkan seseorang menganggap bahwa segala sesuatu berpusat pada diri sendiri. Kekayaan yang diperoleh tidak dilihat sebagai anugerah Tuhan, tetapi semata-mata hasil usaha sendiri. Maka lahirlah kesombongan. Itulah yang terjadi pada Tirus. Ia sombong karena merasa kekayaannya adalah miliknya dan segala-galanya baginya. Dia tidak tahu bahwa TUHAN-lah yang empunya langit dan bumi dunia dan segala isinya dan semua yang ada di dalamnya ( Bdk. Mazmur 24). Kekayaan Tirus menjadi berhala baginya.
Rasul Paulus menulis surat penggembalaannya kepada Timotius anak rohaninya untuk disampaikan kepada jemaat. Dia berkata : “Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati” ( 1 Timotius 6:17 ).
Tuhan tidak menghalangi orang memiliki banyak harta. Tuhan juga tidak melarang anak-anak-Nya untuk bekerja keras dan kemudian menjadi kaya-raya. Tuhan hanya mau mengingatkan kita bahwa kekayaan itu adalah berkat dan anugerah-Nya semata (common grace), dan Dialah sumber kekayaan itu, sumber berkat materi dan kasih karunia yang tak habis-habisnya. Sehingga Tuhan tidak ingin bila kekayaan membuat orang lupa akan pemeliharaan-Nya. Saat kekayaan menjadi segala-galanya, ia menjadi berhala. Kehancuran Tirus menjadi pelajaran berarti bagi kita. Mengingatkan dan mengarahkan agar kita tidak menjadi angkuh dan lupa daratan karena segala sesuatu yang kita miliki. Muliakanlah Tuhan dengan apa yang ada pada kita.
Akhir dari renungan ini marilah kita membaca dan merenungkan ayat firman TUHAN di bawah ini :

  • “Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu..” ( Amsal 3:9 )

Soli Deo Gloria.

No comments:

Post a Comment

We Love Israel

We  Love Israel




Informasi Lowongan Kerja