Saturday, September 19, 2009

Kasih Karunia Allah Dan Karunia-Nya Lebih Besar Dari Pelanggaran Adam Oleh Karena Yesus Kristus


KASIH KARUNIA ALLAH DAN KARUNIA-NYA LEBIH BESAR DARI PELANGGARAN ADAM OLEH KARENA YESUS KRISTUS


“Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran. Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus” ( Roma 5 :15-17 )


Dalam suratnya kepada jemaat Roma, Rasul Paulus terlebih dahulu menonjolkan perbedaan antara Adam dan Kristus, karena ia ingin mencegah salah paham mengenai kesamaan yang memang ada. Persamaannya : Bahwa dua-duanya menjadi pelopor seluruh umat manusia, sehingga perbuatannya membawa akibat yang jauh bagi semua orang ( Kesamaan itu diungkapkan pada Roma 15:8 ). Perbedaannya : Bahwa Adam tidak menjadi gambaran Kristus dengan cara yang sama seperti Musa dan Raja Daud.

Kalimat pertama dalam Roma 5:15 menyatakan adanya perbedaan antara Adam dan Kristus, yaitu antara perbuatan masing-masing dan dengan demikian antara akibat perbuatan itu. Perbuatan Adam ialah pelanggaran, dosa pertama dalam Firdaus, yang telah mencelakakan seluruh keturunannya ( Bdk. Roma 5:12-14). Sebaliknya, perbuatan Kristus ( yang memperlihatkan rahmat Allah) ialah penganugerahan karunia.

Sesungguhnya, perbandingan ini tidak berjalan sesuai dengan logika manusia. Sebab, menurut penalaran yang wajar, lawan “pelanggaran” ialah “ketaatan”. Tetapi kalau di sini “ karunia” menggantikan “ ketaatan” yang menjadi lawan “pelanggaran”, yang mana hal itu memang bermakna. Sebab dalam berbuat pelanggaran, manusia memang aktif ( pelaku pelanggaran ). Tetapi karunia Allah tidak dapat dikerjakan atau dihasilkan oleh manusia. Manusia hanya dapat menerima dan mempercayainya.

Lalu dalam teologianya kepada jemaat di Roma Rasul Paulus membuka kalimat dengan kata “sebab” yang menjelaskan lebih lanjut perbedaan antara “ pelanggaran Adam” dan “penganugerahan karunia” oleh Kristus ( Bdk. Roma 5:15 ). Dalam Roma 5:15 ini perbedaan tersebut dipandang dari sudut efektivitas atau keampuhan perbuatan masing-masing. Jauh lebih besar keampuhan perbuatan Kristus. Kita mungkin dapat bertanya : “ Dimanakah letaknya “ yang lebih besar “ itu ? Jawab : Letaknya bukanlah dalam luasnya dampak perbuatan itu. Sebab, perbuatan Adam dan perbuatan Kristus membawa akibat yang sama – sama meliputi seluruh umat manusia. Kelebihan perbuatan Kristus dinyatakan oleh kata kerja “ berlimpah”. Dalam bahasa aslinya yaitu bahasa Yunani, Eperisseusen = “berlimpah” , memakai bentuk aoristus, sehingga menujukkan peristiwa masa lampau. Mengingat tambahan “ oleh anugerah Yesus Kristus” kita harus menghubungkan “berlimpah” itu dengan peristiwa-peristiwa yang telah memuncak dalam kematian dan kebangkitan Kristus. Kematian dan kebangkitan itulah yang mencetuskan kasih karunia yang begitu besar. Lembaga Alkitab Indonesia (LAI ) menjadikan “ Allah” sebagai subyek eperisseusen (berlimpah), sehingga terjemahannya menjadi “dilimpahkan-Nya “. Sebaliknya, dalam bahasa Yunani “karunia” yang menjadi subyeknya. Karunia itulah yang berlimpah, bagaikan sungai yang menghanyutkan dosa dan maut.

Rahmat Allah di dalam Kristus jauh lebih kuat daripada dosa dan maut, sehingga mengatasi seluruh perlawanan. Rahmat itu bagaikan sungai besar, yaitu sungai kehidupan, yang mengalir ke seluruh umat manusia untuk membersihkannya dari akibat-akibat dosa. ( Bdk Roma 5:12 ) Dosa dan maut seakan-akan dihanyutkan oleh sungai itu. Sebab bukan ketaatan ( perbuatan amal) manusia yang taat yang “lebih besar” ( lebih besar dampaknya) daripada pelanggaran Adam, melainkan kasih karunia Allah..

Dalam Roma 5:15, Rasul Paulus telah berbicara tentang kelimpahan karunia. Dan dalam Roma 5:16, ia menyebutkan pembenaran sebagai karunia Allah yang berlimpah-limpah itu. Dalam Roma 5:17 kedua perkataan kunci dari Roma 5:15 dan Roma 5:16 kembali dipakai Paulus, yaitu kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran ( artinya sama dengan pembenaran ). Maka dalam Roma 5:16, Rasul Paulus menarik kesimpulan yaitu menggambarkan kemuliaan yang akan diwarisi mereka yang telah menerima karunia dan anugerah kebenaran yang berlimpah-limpah itu.

Merenungkan hal itu, membuat kita menyadari begitu besar makna pengorbanan Kristus di atas kayu salib bagi status manusia di hadapan Allah. Maka seharusnyalah kita, yang telah menerima anugerah kebenaran dan kelimpahan kasih karunia Allah oleh Yesus Kristus, hidup dengan menikmati seluruh kekayaan berkat itu. Jangan pernah mau undur dari iman yang telah Anda nyatakan, karena Tuhan pasti akan menguatkan. Ingatlah bahwa kemenangan iman kita akan dinyatakan kelak dan kita akan menikmati kemuliaan sebagai anak-anak Allah.


Soli Deo Gloria



LAGU PUJIAN

GB 89 : No.1 Dan No. 2


TUHAN YESUS SAHABATKU


1 Tuhan Yesus sahabatku, tercinta dan erat.

Melebihi segalanya bagiku.

Bunga Bakung paling indah yang tumbuh di lembah.

Mengampuni, menyucikan diriku.

Penghibur dalam duka, Penolong yang teguh.

Kepada-Nya kuserahkan kuatirku.

Bunga Bakung paling indah yang tumbuh di lembah.

Melebihi segalanya bagiku.


2. Ia takkan membiarkan dan meninggalkanku.

Aku hidup oleh iman kepada-Nya.

Ia tembok yang berapi di sekelilingku.

Roti Hidup yang membuatku kenyang.

Kelak di kemuliaan ku pandang wajah-Nya.

Dan berkat sorgawi melimpahiku.

Bunga Bakung paling indah yang tumbuh di lembah.

Melebihi segalanya bagiku.


We Love Israel

We  Love Israel




Informasi Lowongan Kerja