Sunday, October 24, 2010

Alkitab Dan Ilmu Pengetahuan


Alkitab Dan Ilmu Pengetahuan

“Tetapi engkau, Daniel, sembunyikanlah segala firman itu, dan meteraikanlah Kitab itu sampai pada akhir zaman; banyak orang akan menyelidikinya, dan pengetahuan akan bertambah." ( Daniel 12:4 )

            Keyakinan kita kepada sesuatu haruslah mempunyai dasar yang kuat. Demikian juga keyakinan terhadap Alkitab. Bila kita mempercayai Alkitab sebagai buku yang berasal dari Tuhan ( Wahyu Allah yang diinspirasikan oleh Roh Kudus ), sudah selayaknya kita mempercayainya dengan jelas, apa yang kita percayai dan mengapa kita mempercayainya. Salah satu bukti mengapa kita mempercayai Alkitab ialah oleh karena Alkitab telah mendahului ilmu pengetahuan.
            Pengetahuan manusia makin lama makin bertambah. Kemajuan teknologi yang serba canggih bertambah dari waktu ke waktu. Apakah mungkin Alkitab telah mendahului ilmu pengetahuan sehingga kita dapat meyakini bahwa Alkitab benar berasal dari Allah ( Wahyu Allah ) ? Renungan kita hari ini akan membahas masalah ini. Pengetahuan apa yang telah didahului oleh Alkitab ? Banyak ! Kita boleh berbicara mengenai geofisika, astronomi, kesehatan, meteorologi, sejarah, ilmu sosial, bahkan beberapa cabang ilmu biologi seperti genetika, botani, fisiologi dsb. Banyak buku yang dapat ditulis untuk menunjukkan bagaimana Alkitab telah mendahului ilmu pengetahuan dalam berbagai ilmu tersebut. Untuk artikel yang sederhana ini, penulis memberikan contoh yang diambil dari Geofisika dan Astronomi.

I.                   Geofisika

Ilmu Geofisika ialah ilmu fisika yang mempelajari gejala-gejala geologis termasuk bidang-bidang seperti meteorologi dan oseanologi, serta berhubungan juga dengan bentuk, struktur dan sistem kekuatan bumi. Bagaimana pandangan para Ilmuwan Geofisika sehubungan dengan bentuk bumi ?

I.1.       Alkitab Telah Berbicara Tentang Kebulatan Bumi.

Selama puluhan abad, manusia meyakini bahwa bumi ini bentuknya datar seperti meja. Orang-orang Yunani memiliki pemikiran demikian. Oleh karena itu tidak heran, banyak yang khawatir berlayar terlalu jauh, sebab suatu waktu kapal akan terjatuh dari ujung meja dunia, serta musnah. Pada pihak lain orang Mesir kuno percaya bahwa seluruh dunia ini bentuknya seperti kotak, dan bumi adalah dasarnya. Orang Persia kuno juga menganggap dunia ini datar seperti perisai perang, sementara orang Amerika Tengah beranggapan bahwa bumi kita ini seperti sebuah balok yang besar.
Banyak juga keyakinan lain yang aneh yang dipercayai oleh manusia kuno, misalnya pemikiran yang berasal dari India, yang mengatakan bahwa dunia ini didukung oleh empat gajah, sedangkan gajah tersebut didukung oleh kura-kura besar yang berenang diantara bulatan kristal angkasa. Sebagian ahli perbintangan kuno Yunani mempercayai bahwa bumi ini berdiri di atas tiang, yang terletak pada bahu seorang raksasa yang dikenal dengan nama Atlas.
Dari semua pemikiran diatas, tidak terdapat gagasan yang mengatakan bahwa bumi ini bulat. Seorang yang akhirnya mengatakan bahwa bumi ini bulat ialah Colombus. Kapan Colombus membuktikan teorinya tentang kebulatan bumi ? Ia  membuktikannya pada tahun 1492 dengan ditemukannya benua Amerika, lebih kurang 500 tahun yang lalu. Namun yang apa yang dikatakan Alkitab jauh sebelum itu ? Nabi Yesaya ( Yesaya 40:22 ) menulis sebagai berikut :

  • “Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!” ( Yesaya 40:22 )

Walaupun dalam bahasa Inggris kata “bulat” disebut “circle”, yang umumnya diartikan “lingkaran”, ternyata sesuai dengan bahasa aslinya, yaitu bahasa Ibrani, kata yang digunakan ialah kata “khug”, yang artinya “bulat”. Dengan demikian Nabi Yesaya telah menyebutkan bahwa bumi ini bulat. Kapankah buku kitab Yesaya ini ditulis ? Sesuai dengan berbagai penelitian, dinyatakan bahwa buku tersebut ditulis sekitar tahun 660 Sebelum Masehi (SM), atau lebih dari 2600 tahun yang lalu. Fakta ini jelas menunjukkan bahwa Alkitab telah mendahului Ilmu Pengetahuan.

I.2.       Bumi Bergantung Di Tempat Hampa (Alkitab Telah Berbicara Tentang Gaya Gravitasi).

Alkitab juga berkata bahwa :  “ Allah membentangkan Utara di atas kekosongan dan menggantungkan bumi pada kehampaan” ( Ayub 26:7 ). Ini merupakan salah satu bukti lain dari Ilmu Pengetahuan abad ke 20. Sekarang ini diketahui Hukum Gravitasi Newton yang menjelaskan bagaimana setiap benda di jagad raya saling mempunyai daya tarik satu sama lain, sehingga terjadi keseimbangan di gugusan tata surya kita. Bumi kita berotasi pada porosnya dan juga berevolusi pada garis edarnya (orbitalnya). Namun adanya kekuatan gravitasi akibat daya tarik bumi terhadap matahari itu, sama sekali tidak ada yang dapat menjelaskan. Semuanya hanya pendefenisian saja. Sebab tidak seorangpun mengetahui bagaimana gravitasi itu bekerja. Bagaimana sesuatu yang misterius, yakni adanya “ aksi dari kejauhan” yang dapat memelihara bumi yang jaraknya 93 juta mil, dari matahari, sama sekali tidak diketahui. Tidak ada satu penjelasan yang lebih tepat daripada Alkitab yang mengatakan : “ Ia (Allah)….menggantungkan bumi pada kehampaan…..” Alkitab telah mengatakannya pada tahun 1445 sebelum masehi (SM), sekitar 3500 tahun yang lalu…Puji Tuhan.! Haleluya.

II.                Astronomi

Berbicara tentang Astronomi atau Ilmu Perbintangan, manusia telah menaruh perhatian kepada perbintangan sejak puluhan abad yang lalu.  Dalam hal apa saja Alkitab mendahului Ilmu Pengetahuan di bidang Astronomi ?


II.1.     Berapakah Jumlah Bintang Di Langit Alam Semesta Kita ? Dan Berapakah Luasnya Alam Semesta Kita ?

Untuk mengukur luas langit para ahli astronomi menggunakan satuan cahaya. Kecepatan cahaya dalam 1 detik adalah 300.000 km. Jarak dari bumi ke bulan 450.000 km ditempuh cahaya dalam waktu 1,5 detik. Jarak dari bumi ke matahari 149.juta km di tempuh cahaya dalam waktu 8 menit. Perhitungan kecepatan cahaya yang digunakan untuk mengukur luas langit atau alam semesta kita ini adalah seperti pada data dibawah ini. Konon menurut para ahli astronomi jarak bintang terjauh yang dapat dilihat dengan peneropong bintang Huble dewasa ini adalah 14 milyar tahun cahaya. Sulit bagi kita untuk membayangkannya. Cahaya yang memiliki kecepatan 300.000 km /detik jika dipancarkan dari bumi ini diperkirakan baru sampai ketepian alam semesta setelah 14 milyar tahun.


Perhitungan Kecepatan Cahaya


Kecepatan Cahaya Dalam Ruang Hampa : 300.000 km/detik
Jarak Tempuh 1 Menit Cahaya : 300.000x 60 = 18.000.000 km
Jarak Tempuh 1 jam Cahaya =  60x 18.000.000 = 1.080.000.000 km
Jarak Tempuh 1 Hari Cahaya = 24x 1.080.000.000 = 25.920.000.000 km
Jarak Tempuh 1 Tahun Cahaya = 360x 25.920.000.000 = 9.331.200.000.000 km

Jarak Tempuh 1 Tahun Cahaya adalah : 9,3312 triliun km
Bintang Terdekat Ke Bumi berjarak : 4,3 tahun cahaya
Bintang Terjauh Yang Dapat Dideteksi Telescope Huble : 14 milyar tahun cahaya.

Ilmu astronomi menggambarkan struktur bintang dilangit sebagai berikut. Matahari adalah bintang terdekat kepada kita. Matahari dikelilingi oleh 9 buah planet yang berkeliling disekitar matahari. Sembilan planet berikut asteroid dan komet yang beredar disekitar matahari termasuk dalam keluarga matahari. Keluarga matahari bersama 200 milyar bintang lainnya yang setara atau bahkan lebih besar dari matahari berkumpul dalam suatu keluarga yang disebut Galaksi. Matahari kita ini berada dalam salah satu dari lengan Galaksi Bima sakti (Milkyway). Galaksi Bima sakti dengan beberapa Galaksi lain diantaranya Galaksi Andromeda membentuk sebuah kelompok Galaksi yang disebut Cluster. Ribuan cluster ini akan membentuk satu kelompok yang disebut super cluster. Super cluster yang berisi ribuan cluster ini bertebaran di alam semesta membentuk jagat raya yang maha luas.
Menurut Ilmuwan, Bumi kita dibandingkan dengan jumlah bintang dilangit hanya bagaikan sebutir debu yang sangat halus ditengah Gurun pasir Sahara. Jumlah bintang dilangit yang setara dan lebih besar dari matahari sangat banyak dan sulit dihitung dengan angka. Alkitab telah berkata, :

  • “…Seperti tentara langit tidak terbilang….” ( Yeremia 33:22 )

  • “Lalu TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu." ( Kejadian 15:5 )
  • “maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. ( Kejadian 22:17 )

Ini menujukkan bahwa bintang-bintang di langit adalah perkara yang tidak dapat dihitung yang juga benar-benar dapat merefleksikan sebutan “ seperti pasir di tepi laut”.
Tahukah anda berapa luas alam semesta kita ? Menurut ilmuwan NASA luasnya tidak dapat dihitung ( Maha Luas ). Jumlah bintang-bintangnya pun sulit dihitung dengan angka ( tidak terhitung ). Jika dihitung semua pasir yang ada di seluruh pantai, gurun dan permukaan bumi ini,maka jumlah bintang dilangit jauh lebih banyak dari itu. Maha Besar Allah di dalam  Yesus Kristus Tuhan kita. ( Kolose 1 :15-19 ).


II.2.     Tata Surya

            Dalam mempelajari tata surya yang kita miliki, banyak orang menyalahkan Alkitab sehubungan dengan Mazmur 19. Berbicara tentang matahari, pemazmur berkata, : “ Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain ; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya “ ( Mazmur 19 : 7 ). Banyak pengkritik yang mengatakan bahwa ayat ini berdasarkan pengertian yang tidak ilmiah, sebab pada dasarnya bukanlah matahari yang mengelilingi bumi, melainkan bumilah yang mengelilingi matahari.
            Dalam pengertian praktis sekarang ini, kita tetap menggunakan istilah “ matahari terbit” atau “matahari terbenam”, sebab itulah yang kita lihat pada pagi hari dan petang hari. Namun dalam fakta yang sebenarnya, kata-kata pemazmur ini lebih ilmiah daripada yang banyak diketahui orang sekarang ini. Penelitian dari para ahli perbintangan modern menunjukkan bahwa memang matahari benar-benar berotasi dan berevolusi. Matahari berputar mengelilingi porosnya (sumbunya) dan juga berevolusi bergerak mengelilingi pusat Bima Sakti ( MilkWay) di dalam suatu orbital raksasa yang memerlukan waktu 2 juta abad untuk menyelesaikannya, dengan kecepatan tinggi, yaitu 900.000 km/jam. Lebih lanjut sekarang ini sudah diketahui bahwa galaksi kita ( galaksi Bima Sakti) bergerak menuju galaksi lainnya. Dengan demikian adalah benar bahwa matahari bergerak dari satu ujung langit menuju langit lainnya, yang mana menujukkan kebenaran Alkitab telah mendahului Ilmu Pengetahuan. ( Maha Benar Allah di dalam Yesus Kristus Tuhan kita).
            Beberapa hal yang telah disebutkan di atas hanya merupakan contoh dari begitu banyak prinsip penting yang menujukkan bahwa Alkitab benar-benar telah mendahului berbagai cabang Ilmu Pengetahuan. Dengan demikian, sudah selayaknya kita berpaling kepada Sumber Alkitab yang merupakan Sumber Ilmu Pengetahuan, yaitu Allah Pencipta Langit dan Bumi.

Soli Deo Gloria
          

Friday, September 24, 2010

Mahluk Apapun Tidak Dapat Memisahkan Kita Dari Kasih Allah


Mahluk Apapun Tidak Dapat Memisahkan Kita
 Dari Kasih Allah


“ Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita”. ( Roma 8 : 38-39 )

            Bapak  saya adalah seorang pengajar di Universitas dengan jurusan Sastra Inggris. Beliau termasuk salah satu pengajar/dosen yang cerdas karena pernah ada tawaran untuk bekerja di perusahaan asing Mobile Oil (Perusahaan Pertambangan Minyak Luar Negri). Tetapi dia memilih untuk tetap mengajar di Universitas Negri. Banyak buku-buku pelajaran bahasa Inggris dalam tingkat mahasiswa yang ditulisnya. Saya juga bangga punya orang tua seperti beliau sebagai pengajar dan pendidik yang pintar. Dalam perjalanan hidupnya orang tua saya itu bukanlah orang yang aktif di gereja. Tetapi pada masa mudanya dulu saya dengar cerita dari orang sekampungnya dan adik-adiknya bahwa dia sering membawa dan mengajak orang untuk pergi ke gereja setelah Injil (Kabar Sukacita) masuk ke Tanah Karo. Bapak saya di baptis dan jemaat di GBKP ( Gereja Batak Karo Protestan). Tetapi kita memang tidak bisa menjengkal keimanan seseorang. Dan memang ketika bapak saya ini sakit, dia sangat kecewa sama Tuhan karena sakitnya tidak kunjung sembuh. Sudah banyak KKR ( Kebaktian Kebangunan Rohani ) dikunjungi dan berobat ke dokter. Bahkan dia pernah berkata bahwa Tuhan Yesuslah yang membuat penyakitnya. Dan setelah saya renungkan kembali perjalanan hidupnya, karena saya orang yang sering mendoakan beliau ketika saya pulang dari luar kota, saya melihat bahwa Allah masih terus memelihara iman percayanya. Buktinya waktu dia sakit, dokter di rumah sakit Angkatan Udara Medan yang beragama Islam, meminta dia untuk tidak berdoa kepada Tuhan Yesus dan hanya kepada Allah saja. Akibatnya orang tua saya itu tidak mau lagi berobat kesana dan dia putuskan untuk berhenti. Penyakitnya adalah tidak dapat tidur, jantung berdebar-debar, sering cemas dan ada penyakit diabetes. Dia tidak dapat tidur setelah giginya dicabut oleh dokter gigi. Dan harus dibantu oleh obat tidur selama bertahun-tahun agar dia dapat tidur. Pernah juga dia ditawarkan oleh pihak Universitas tempat dimana dia mengajar untuk menjadi Dekan Fakultas Sastra Inggris di Universitas Islam asalkan dia mau mengganti kepercayaannya dan masuk Islam. Tetapi dia menolak semua itu dan bapak saya tetap seorang beriman sampai akhir hidupnya.
Saya merasakan penderitaan hidup yang dialaminya adalah bagian dari proses pendewasaan iman yang Allah kerjakan untuk keselamatannya sehingga dia pernah berkata bahwa dia yakin suatu saat nanti “Tuhan Yesus” akan menyembuhkannya. Saya selalu membawa bapak saya dalam doa saat teduh dan doa syafaat untuk keselamatan dan kesembuhannya. Tetapi Tuhan punya rencana lain. Bapak saya menderita sakit selama kurang lebih 14 tahun. Dan menurut kesaksian ibu saya, dan adik-adik saya di rumah saat dia mau pergi meninggalkan kami selamanya, dia sempat muntah darah. Bahkan dia (bapak saya) yang menguatkan kami supaya jangan takut. Puji Tuhan setelah beberapa hari bapak saya meninggal dunia, Tuhan memberikan suatu visi penglihatan kepada adik saya yang paling kecil. Dimana dia melihat bapak saya dijemput dan dikawal para malaikat yang sangat terang putih bersinar cemerlang,menyilaukan, seperti matahari. Malaikatnya banyak berkeliling dan besar-besar pakai jubah putih serta bersayap yang sayapnya berkepak-kepak siap terbang dan mengawal serta membawa bapak saya ke surga.Bapak saya dalam penglihatan yang diberikan Allah kepada adik saya terlihat sangat sukacita sekali, tertawa dan wajahnya sehat sekali, bersinar/bercahaya, seperti muda dan memakai jubah putih sampai kelantai. Dalam mimpi penglihatan adik saya Sri Sayang Ginting mengulurkan tangannya dengan maksud ingin ikut bersama bapak kami,tetapi ada suara yang berkata : "Belum waktumu anak-Ku..Baik-baik ya kamu Sri (nama adik saya), nanti kamu juga akan kesini “. Lalu terbangunlah adik saya dari mimpi penglihatan yang begitu nyata. Ketika saya menerima kesaksian ini dari adik saya, saya sangat sukacita sekali dan menangis atas kebaikan Allah yang memelihara iman percaya bapak saya sampai maut/kematian menjemputnya. Dalam pengalaman mimpi penglihatan tersebut saya menangkap maksud Tuhan Allah kepada kami. Dia berkomunukasi kepada kami melalui mimpi penglihatan itu bahwa orang tua kami (bapak saya) aman dalam perlindungan dan kasih-Nya yang kekal dan sekarang sudah ada bersama dengan Dia di sorga yang mulia.
Kasih kita kepada Allah mungkin goncang, dan memang sering demikian, oleh karena  kasih kita bergantung pada gairah dan keadaan yang berubah. Tetapi kasih Allah kepada kita senantiasa tetap. Tidak ada satupun dalam jagad raya ini yang dapat memisahkan kita daripada-Nya ! Maka sekedar untuk meyakinkan bahwa kita memahami kebenaran yang besar ini, Rasul Paulus mengatakan “….aku yakin….” sering kali disebutkan Rasul Paulus dalam surat-suratnya ( Roma 14:14, Roma 15:14, 2 Timotius 1:5,12 ) dimana kata-kata ini menunjukkan keyakinan yang teguh, kepastian yang penuh percaya ( Terjemahan Baru (TB) “saya percaya sekali”), yang hanya berdasarkan kasih Allah, yang ada dalam Yesus Kristus. Dan untuk menemukan hal ini lebih jauh, Rasul Paulus membuat daftar musuh-musuh yang  mungkin mencoba memutuskan kita (umat Kristen) dari kasih Allah. Ia menyebut : “ kesusahan, malapetaka, kemiskinan, bahaya, kelaparan, penderitaan fisik yang mengerikan (penyakit), bahkan pedang yang mengacu pada penganiayaan yang tertinggi dan terakhir, yaitu pembunuhan atas diri orang Kristen”. Kita diberitahu bahwa itu semua tidak berkuasa menyangkal kasih Allah.
Dan sebagaimana halnya penderitaan fisik tidak dapat memutuskan kita dari kasih Allah, demikian pula kuasa-kuasa roh. “ Kuasa-kuasa, baik yang ada di atas, baik yang ada di bawah, ataupun sesuatu mahluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah” ( Roma 8:39). “ Malaikat-malaikat “ dan “pemerintah-pemerintah”  adalah kuasa-kuasa yang berkali-kali disebut Rasul Paulus dalam surat-suratnya. Nama-nama itu terkenal dalam agama Yahudi zaman itu sebagai golongan malaikat.  Dalam surat-surat Paulus kadang-kadang artinya positif ( Kolose 1:16, Kolose 2:10 ) atau netral ( Efesus 1:21 ), sebagai sebutan pelayan-pelayan Tuhan yang melaksanakan tugas yang telah mereka terima dari-Nya dalam mengatur alam semesta ini. Tetapi peranannya sering juga negatif ( 1 Kor 15:24, Efesus 6:12 ) sehingga mereka digambarkan sebagai kuasa-kuasa jahat yang harus ditolak oleh orang Kristen yaitu Iblis dan malaikat-malaikatnya yang membrontak kepada Allah ( Wahyu 12:9 ). Iblis dan malaikat-malaikatnya adalah roh-roh yang berkuasa, tetapi tidak Maha Kuasa. Ia sama sekali tidak berdaya merenggut anak-anak Allah dari pada-Nya. Rasul Paulus katakan : “…Tidak ada kuasa atau sesuatu mahluk yang namanya masih ciptaan yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah”.
Karena itu, mahluk apapun yang namanya masih ciptaan Allah, tidak dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Artinya, mahluk apapun tidak mampu membawa kita kembali ke dalam cengkraman dosa dan maut ( Roma 5:12-21), ke bawah hukuman Allah (Roma 3:9-20). Sebab Allah, Yang Maha Kuasa di dalam Kristus telah menyelamatkan kita darinya. Karena kasih Kristus hanya kita pahami sedalam-dalamnya kalau kita mengenalnya sebagai kasih Allah sendiri. Dan hanya dalam kasih Kristus yang mengasihi kita sampai ke kayu salib itu, kasih Allah sungguh-sungguh menyatakan diri.
Yesus Kristus adalah tempat kasih Allah, bagi orang berdosa menyatakan diri. Di dalam Dia kasih itu telah mengalahkan semua kuasa yang ingin menghukum manusia dan yang menyia-nyiakan seluruh ciptaan. Kalau orang percaya berada “dalam Yesus Kristus”, di situ mereka menemukan dan menikmati kasih itu.

Kasih Allah jauh lebih banyak.
Daripada yang lidah atau pena dapat ceritakan.
Ia melampaui bintang yang tertinggi
Dan mencapai neraka yang paling dalam

Meskipun Kristus telah bangkit dan dimuliakan, Dia tidak jauh dari kita. Justru karena Dia telah dimuliakan, Dia dapat menjadi Pengantara bagi kita yang sedang mengalami penderitaan. Maka seorang Kristen tidak usah putus asa, tidak juga perlu mengucilkan diri dari kenyataan di sekitarnya dengan maksud memelihara ketentraman batin. Ia dapat memuji Allah di tengah penderitaan dunia ini sambil turut merasakan dan menanggung penderitaan itu.

Dari Dia yang begitu mengasihiku sekarang,
Tak satu kuasa pun dapat memisahkan jiwaku.
Akankah hidup atau maut, atau dunia atau neraka ?
Tidak, aku adalah milik-Nya selama-lamanya !


Doa :  Terimakasih Tuhan Yesus atas kasih-Mu yang abadi. Amin.


Renungan dan Kesaksian oleh : Ev. Orlando I P Ginting, S.T.


Lagu Pujian ( Kidung Jemaat No. 410 )

TENANGLAH KINI HATIKU



Tenanglah kini hatiku.
Tuhan memimpin langkahku.
Ditiap saat dan kerja
Tetap kurasa tangan-Nya.

Refrein : Tuhanlah yang membimbingku.
                Tanganku dipegang teguh.
                Hatiku berserah penuh
                Tanganku dipegang teguh

Tak kusesalkan hidupku
Betapa juga nasibku
Sebab Engkau tetap dekat
Tangan-Mu kupegang erat

Pabila tamat tugasku
Kaub’rikan kemenangan-Mu
Tak kutakuti maut seram
Sebab tanganku Kau genggam



Thursday, August 5, 2010

Memulai Setiap Hari Dengan Sujud Kepada Tuhan


Memulai Setiap Hari Dengan Sujud Kepada Tuhan

“Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan takut akan Engkau. TUHAN, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu karena seteruku; ratakanlah jalan-Mu di depanku. Sebab perkataan mereka tidak ada yang jujur, batin mereka penuh kebusukan, kerongkongan mereka seperti kubur ternganga, lidah mereka merayu-rayu. Biarlah mereka menanggung kesalahan mereka, ya Allah, biarlah mereka jatuh karena rancangannya sendiri; buanglah mereka karena banyaknya pelanggaran mereka, sebab mereka memberontak terhadap Engkau”. ( Mazmur 5:8-11 )


            Menjalani kehidupan di hari baru tidak selalu mudah. Apalagi, banyak tugas  menanti serta banyak tantangan dan seteru siap menghadang. Oleh sebab itu kita butuhkan kekuatan khusus agar mampu menjalani dan menghadapi semuanya.
            Untuk memperoleh kekuatan khusus tersebut maka kita harus membiasakan diri memulai kehidupan kita di hari baru setiap pagi, dengan masuk hadirat Tuhan dan menyembah serta berdoa syukur dan memohon kepada-Nya.
            Kita berdoa mengucap syukur karena Tuhan dengan kasih setia-Nya yang besar telah menjaga, bahkan memberkati kita pada saat istirahat tidur kita di malam hari sampai dibangunkan di pagi hari. Ingat Firman Tuhan ini, kasih setia Tuhan selalu baru setiap pagi.

  • “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!” ( Ratapan 3:22-23 )

Dan Firman-Nya lagi, Tuhan memberi berkat kepada kita yang dicintai-Nya pada waktu tidur.

  • “ Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur”. ( Mazmur 127:2 )

Kita berdoa memohon di pagi hari agar setiap langkah kita menjalani kehidupan sepanjang hari dituntun oleh Tuhan dengan keadilan-Nya. Artinya, Tuhan akan berbuat adil kepada kita dengan menghalau orang-orang yang ingin berbuat tidak adil kepada kita. Kita juga memohon agar Tuhan berjalan di depan daan meratakan jalan untuk kita. Sehingga kita akan selalu berjalan di jalan yang rata, dan tidak termakan rayuan kebohongan orang-orang yang ingin membelokkan jalan kita dari mengikuti Tuhan di jalan yang telah diratakan-Nya.
Begitulah cara pemazmur memulai hari-hari hidupnya ketika menyadari kasih Tuhan yang besar saat ia bangun di pagi hari. Dengan cara memulai setiap pagi hari dalam sikap sujud menyembah dan berdoa kepada Tuhan di pagi hari maka kita akan mengalami kekuatan yang luar biasa, yang memampukan kita melakukan semua aktifitas kita tanpa takut terhadap seteru yang mau mencelakakan kita. Maka jadikanlah ruang tidur kita, hadirat Tuhan, agar setiap kita bangun, khusus di pagi hari, kita sujud menyembah dan berdoa kepada Tuhan.

Doa :   Bapa surgawi, ajar dan bimbinglah kami anak-anak-Mu senantiasa untuk memulai hari-hari hidup kami setiap pagi dengan datang ke hadirat Tuhan, mengucap syukur, berdoa, memuji dan menyembah-Mu oleh karena kasih setia-Mu dan rahmat-Mu yang besar. Di dalam nama Tuhan Yesus Firman Yang Hidup, kami berdoa dan memohon kepada-Mu, Amin.






Tuesday, June 8, 2010

Hikmat Untuk Menerima Ketetapan Allah


Hikmat Untuk Menerima Ketetapan Allah

“Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya. Panjang sabar lebih baik dari pada tinggi hati. Janganlah lekas-lekas marah dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh. Janganlah mengatakan: "Mengapa zaman dulu lebih baik dari pada zaman sekarang?" Karena bukannya berdasarkan hikmat engkau menanyakan hal itu. Hikmat adalah sama baiknya dengan warisan dan merupakan suatu keuntungan bagi orang-orang yang melihat matahari. Karena perlindungan hikmat adalah seperti perlindungan uang. Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup pemilik-pemiliknya. Perhatikanlah pekerjaan Allah! Siapakah dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya? Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.” ( Pengkhotbah 7:8-14 )

            Pernakah saudara mengucap syukur dan berterimakasih kepada Tuhan ketika sakit, mengalami kegagalan dalam studi atau bisnis ? Sangat jarang orang mengucap syukur dan berterimakasih kepada Tuhan ketika dirinya sakit dan mengalami kegagalan, entah itu studi, pekerjaan, dll. Biasanya orang mengucap syukur dan berterimakasih kepada Tuhan ketika mereka sembuh dari sakit atau berhasil dalam studi, bisnis atau karier. Sebagai orang-orang beriman seharusnya kita menerima dengan ucapan syukur semua yang Tuhan kehendaki terjadi dalam hidup kita, baik itu keberhasilan maupun kegagalan.
            Dalam pelayanannya sebagai seorang pemberita Injil, Rasul Paulus mengalami banyak kesukaran dan penderitaan. Penderitaan Paulus begitu berat sehingga membuat dirinya merasa bahwa ajalnya sudah sangat dekat. Rasul Paulus menerima penderitaannya itu sebagai bagian dari rencana Tuhan bagi dirinya. Karena itu sekalipun sangat menderita, Paulus masih mampu mengucap syukur dan berterimakasih kepada Tuhan.
  • “Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.” ( 2 Korintus 1:8-9 )

Ketika Allah menghendaki “sesuatu” terjadi dalam hidup kita, kita tidak bisa mengatakan kepada-Nya, “ Saya tidak mau Tuhan !” atau “Jangan Tuhan…” atau “ Saya belum siap Tuhan”.  Mau tidak mahu, suka atau tidak suka, siap atau tidak siap, kita harus menerimanya, sekalipun itu adalah sebuah penderitaan atau beban hidup yang sangat berat. Pengkhotbah berkata : “ Perhatikanlah pekerjaan Allah ! Siapakah yang dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya ?” ( Pengkhotbah 7:13 ). Kita tidak dapat mengubah atau membatalkan rencana Tuhan. Kita harus menerimanya sebagai sebuah realita yang tidak dapat dihindari. Maka yang harus kita lakukan adalah seperti Rasul Paulus lakukan : “Mengucap syukur dan berterimakasih kepada Tuhan”, karena percaya bahwa dibalik penderitaan, ada sukacita yang Tuhan siapkan bagi kita. Untuk itu kita harus berdoa memohon hikmat dari Tuhan.



Soli Deo Gloria

Doa : 

Bapa surgawi ajarlah kami ya Tuhan agar selalu mempercayakan-Mu dalam mengatur hidup kami. Mampukan kami untuk dapat menerima ketetapan-Mu dan rencana-Mu sehingga hidup kami sesuai dengan rencana dan kehendak-Mu. Di dalam nama Tuhan Yesus kami dan berdoa dan bersyukur kepada-Mu. Amin

Sumber :  Sabda Bina Umat ( Renungan Pagi Dan Malam ) GPIB



Sunday, May 2, 2010

Apa Kata Alkitab Tentang Prilaku Hidup Sehat ?


Apa Kata Alkitab Tentang Prilaku Hidup Sehat ?


            Setiap manusia normal menghendaki tubuh yang sehat. Bahkan kebahagiaan manusia tidaklah lengkap tanpa kesehatan tubuh. Harta yang bagaimanapun banyaknya tidak akan dapat mengambil tempat kesehatan pikiran dan jasmani seseorang. Suatu kali para pembaca “ Success Magazine” diminta untuk memilih 3 perkara dari 12 hal yang mereka rasakan sebagai lambang kesuksesan. Apakah hasilnya ? Ternyata survei tersebut menyatakan hasil sebagai berikut :
  • Kesehatan yang baik 58 %
  • Pekerjaan yang menyenangkan 49%
  • Keluarga yang berbahagia 45 %
  • Pikiran yang tenang 34 %
  • Teman yang baik 25%
  • Kepintaran 15%
  • Uang yang berlimpah 11%
  • Talenta 7 %
  • Keberuntungan 6 %
  • Mobil mewah 2 %
  • Rumah mewah 1 %

Dengan jelas penelitian tersebut menunjukkan bahwa kesehatan yang baik adalah hal yang paling penting dari daftar yang dipilih sebagai simbol kesuksesan hidup. Semua orang ingin untuk menghidupkan suatu kehidupan sehat.
            Pada saat Tuhan Allah menciptakan manusia, Ia merencanakan agar manusia memiliki kebahagiaan penuh, kesehatan tubuh, tanpa rasa sakit dan nyeri, bahkan kehidupan yang selama-lamanya tanpa mengalami kematian. Setelah penciptaan manusia, Tuhan Allah melihat yang dijadikan-Nya itu “sungguh amat baik “ ( Kejadian 1:31 ). Sedangkan ciptaan lainnya, semuanya baik. Kebaikan itu termasuk adanya pohon kehidupan dengan buahnya yang akan memberikan kehidupan kepada manusia. Bahkan setelah manusia jatuh ke dalam dosa, Adam masih dapat hidup untuk 930 tahun lamanya. Bila kita membaca sepuluh keturunan manusia yang pertama, kita akan mendapatkan bahwa hidup mereka rata-rata 900 tahun keatas, tetapi sepuluh turunan berikutnya, kita dapatkan rata-rata usia kehidupan mereka hanya untuk 300 tahun. Usia harapan hidup manusia menurun terus hingga pada masa Raja Daud, beliau berkata, “ Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggannya adalah kesukaran dan penderitaan ; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap”. ( Mazmur 90:10 ).
            Dosa menyebabkan usia manusia makin diperpendek. Dosa pula yang menyebabkan manusia mendapatkan penyakit, sedangkan Tuhan Allah tidak pernah merencanakan manusia untuk menderita sakit. Alkitab sebagai sumber kebahagiaan manusia, memberikan beberapa prinsip penting agar tubuh manusia jauh dari berbagai penyakit, bahkan mempunyai tubuh yang bahagia. Salah satu prinsip tersebut terdapat dalam 3 Yohanes 1 : 2  sebagai berikut :
  • “Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja”. ( 3 Yohanes 1:2 )

Inilah pengharapan yang diberikan Alkitab ! Yaitu jiwa dan raga yang sehat senantiasa. Namun pengharapan Alkitab akan tetap menjadi pengharapan  saja bila kita tidak memelihara tubuh kita sesehat mungkin, sebab banyak penyakit yang dapat dihindarkan bila kita memelihara kesehatan tubuh kita.

Mengapa Kita Harus Memelihara Tubuh Kita Tetap Sehat ?

  1. Alkitab berkata bahwa kita berutang kepada tubuh kita sendiri. Efesus 5:29 mengatakan : “ Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatnya, sama seperti Kristus terhadap jemaat “. Bila Anda mempunyai mobil, Anda akan merawat mobil Anda sebaik mungkin bukan ? Mengapa ? Sebab mobil tersebut adalah milik Anda. Anda ingin agar mobil tersebut tetap mengkilap, berjalan dengan baik, dan bertahan lama. Demikian juga dengan tubuh Anda, agar tetap sehat, bertahan lama, Anda harus pelihara tubuh Anda sesehat mungkin.


  1. Alkitab berkata bahwa kita berutang kepada keluarga dan lingkungan. Bila seorang sakit, bukankah orang lain harus ikut menderita ? Ia harus ikut memelihara, mengobati dan sebagainya. Bila seseorang meninggal oleh sebab sakit, maka ia juga menyusahkan orang lain. Buku Roma 14:7 mengatakan : “ Tidak seorang pun hidup untuk dirinya sendiri “. Seandainya seorang sakit, ia mempengaruhi orang lain. Bila Anda sehat, seluruh anggota keluarga pun merasa senang. Oleh sebab itu kita harus berusaha untuk senantiasa sehat.


  1. Alkitab berkata bahwa kita berutang kepada Allah. Dalam 1 Koritus 6: 19 berkata : “ Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri ? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu”. Kita harus memuliakan Allah dengan tubuh kita, oleh sebab kita berutang kepada Allah. Tubuh kita telah dibeli dengan harga tunai, yaitu darah Kristus. Seharusnya kita yang mati untuk selamanya sebab kita adalah mahluk yang berdosa, namun Yesus Kristus telah mati untuk kita. Upah dosa yaitu maut telah dibayar lunas Yesus Kristus. Oleh sebab itu tubuh kita bukanlah milik kita sendiri. Tubuh ini adalah milik Allah. Karena itu kita harus memuliakan Allah dengan tubuh kita. Apakah tubuh yang memuliakan Allah adalah tubuh yang sakit-sakitan ? Dengan sendirinya tidak, karena itu kita harus memelihara tubuh kita sesehat mungkin.


  1. Alkitab memberikan resiko bila kita merusak tubuh kita sendiri. Resiko tersebut terdapat di dalam 1 Kor 3:16,17, “ Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam didalam kamu ? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu” . Tidak seorangpun senang untuk dibinasakan Allah. Ayat ini mengajak agar kita dapat memelihara tubuh kita untuk memuliakan Allah. Bagaimanakah caranya agar kita dapat memuliakan Allah dengan tubuh kita ? Alkitab, sebagai kitab istimewa ini memberikan juga rahasianya yang terdapat di dalam 1 Korintus 10:31, “ Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah”. Kita harus memuliakan Allah dengan menjaga makanan yang kita makan dan minuman yang kita minum. Segala sesuatu yang membahayakan tubuh kita harus kita hindarkan.

Prilaku hidup sehat adalah anjuran dan saran yang diberikan Alkitab yang adalah Firman Allah bagi kita umat yang percaya. Makan yang teratur, istirahat yang cukup, olahraga yang teratur,menjaga kebersihan, meminum banyak air, tidak merokok, menghindari alkohol, tidak mengkonsumsi narkoba (narkotika dan obat-obat terlarang) adalah prilaku dan aktivitas yang sangat penting kita lakukan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh jasmani kita sehingga kita produktif dalam pekerjaan kita, dalam pelayanan kita dan tentunya dapat memberikan sukacita dan kebahagiaan bagi lingkungan keluarga kita.








Monday, April 19, 2010

Tuhan Yesus Datang Untuk Menjadikan Kita Permata




Tuhan Yesus Datang
Untuk Menjadikan Kita Permata

“Mengenai engkau, oleh karena darah perjanjian-Ku dengan engkau, Aku akan melepaskan orang-orang tahananmu dari lobang yang tidak berair. Kembalilah ke kota bentengmu, hai orang tahanan yang penuh harapan! Pada hari ini juga Aku memberitahukan: Aku akan memberi ganti kepadamu dua kali lipat! Sebab Aku melentur Yehuda bagi-Ku, busur Kuisi dengan Efraim, dan Aku mengayunkan anak-anakmu, hai Sion, terhadap anak-anakmu, hai Yunani, dan Aku akan memakai engkau seperti pedang seorang pahlawan. TUHAN akan menampakkan diri kepada mereka, dan anak panah-Nya akan melayang keluar seperti kilat. Dan Tuhan ALLAH akan meniup sangkakala dan akan berjalan maju dalam angin badai dari selatan. TUHAN semesta alam akan melindungi mereka, dan mereka akan menghabisi dan menginjak-injak pengumban-pengumban. Mereka akan minum darah seperti minum anggur dan menjadi penuh seperti bokor penyiraman, seperti penjuru-penjuru mezbah. TUHAN, Allah mereka, akan menyelamatkan mereka pada hari itu; seperti kawanan domba umat-Nya itu, sungguh, mereka seperti permata-permata mahkota yang berkilap-kilap, demikianlah mereka di tanah TUHAN. Sungguh, alangkah baiknya itu dan alangkah indahnya! Teruna bertumbuh pesat karena gandum, dan anak dara karena anggur” ( Zakharia 9:11-17 )

Sang Raja Damai datang untuk memulihkan keadaan Israel. Orang-orang Israel bagaikan berada di dalam lobang sumur yang tidak berair, suatu gambaran tentang ancaman yang tanpa harapan. Namun, karena orang-orang itu selalu berharap kepada Tuhan, maka Tuhan datang untuk mengangkat mereka keluar dari lobang kebinasaan itu dan membawa mereka memasuki kota benteng yang kuat. Tidak hanya itu, Tuhan juga menjadikan mereka suatu pasukan yang kuat untuk menyerang musuh-musuhnya. Tuhan menampakkan diri-Nya dan melindungi Israel dalam setiap pertempuran untuk menyelamatkan mereka.

Sang Raja Damai, yakni Tuhan, melakukan semua hal itu hanya karena darah perjanjian-Nya. Artinya, pada dirinya Israel tidak berharga. Tetapi karena perjanjian yang Tuhan ikat dengan Israel di atas materai darah, itulah yang membuat Israel tetap berharga bagi Tuhan. Sehingga Tuhan selalu bertindak untuk melepaskan dan menyelamatkan Israel. Tuhan mau menjadikan mereka bagaikan permata-permata mahkota yang bercahaya di tanah Tuhan. Tidak ada lagi kelaparan, kehausan dan kepahitan, melainkan kebaikan dan keindahan, karena para teruna dan anak dara akan tumbuh sehat, kuat dan cantik dengan gandum dan anggur yang berlimpah.

Kita juga sesungguhnya tidak berharga bagi Tuhan. Darah Perjanjian yang Tuhan Yesus telah ikat dengan kita di kayu salib, itulah yang membuat kita berharga bagi-Nya.
  • “Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau, maka Aku memberikan manusia sebagai gantimu, dan bangsa-bangsa sebagai ganti nyawamu” ( Yesaya 43:4 )
  • Kata Yesus : “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa” ( Matius 26:28 )
Karena itu, Dia datang untuk mengangkat kita dari lobang lumpur yang mengotori diri kita dan hidup kita. Dia mau membersihkan kita lagi dan menjadikan kita permata-permata mahkota yang bercahaya di negri kita ini bangsa Indonesia. Tidak hanya kita, tetapi juga anak-anak dan cucu-cucu kita. Tuhan datang untuk menghalau semua kesusahan, kelaparan dan penyakit, sehingga mereka akan tumbuh sehat, kuat dan cantik dengan segala kebaikan dari Tuhan sehingga menyenangkan hati-Nya.

Soli Deo Gloria

Doa : Bapa surgawi kami bersyukur karena Engkau Tuhan berkenan menjadikan kami permata-permata yang indah oleh karena kasih Kristus yang telah menumpahkan darah-Nya yaitu darah perjanjian bagi kami. Di dalam nama Tuhan Yesus kami bersyukur dan berdoa kepada-Mu. Amin.

Thursday, March 18, 2010

Lagu Pujian : " Tuhan Kau Gembala Kami "


TUHAN, KAU GEMBALA KAMI


LAGU PUJIAN :Kidung Jemaat No. 407


Tuhan, Kau Gembala kami,

Tuntun kami domba-Mu

B’rilah kami menikmati

Hikmat pengurbanan-Mu

Tuhan Yesus, Juru’slamat

Kami ini milik-Mu,

Tuhan Yesus, Juru’slamat,

Kami ini milik-Mu


Kau Pengawal yang setia,

Kawan hidup terdekat

Jauhkan kami dari dosa,

Panggil pulang yang sesat,

Tuhan Yesus, Juru’slamat

Kami mohon, bri berkat

Tuhan Yesus, Juru’slamat

Kami mohon, bri berkat


Janji-Mu, Kau t’rima kami,

Walau hina, bercela

Yang berdosa Kausucikan,

Kaubebaskan yang lemah.

Tuhan Yesus, Juru’slamat,

Kini kami berserah.

Tuhan Yesus Juru’slamat

Kini kami berserah


Kehendak-Mu kami cari,

Ingin turut maksud-Mu

Tuhan, isi hati kami

Dengan kasih-Mu penuh.

Tuhan Yesus, Juru’slamat,

Tak terhingga kasih-Mu

Tuhan Yesus, Juru’slamat,

Tak terhingga kasih-Mu



Saturday, February 13, 2010

Dasar Pemilihan Israel Menjadi Umat Tuhan Ialah Kasih Elohim Yahweh, Bukan Kebaikan Israel Sendiri


 
DASAR PEMILIHAN ISRAEL MENJADI UMAT TUHAN
IALAH KASIH ELOHIM YAHWEH, BUKAN KEBAIKAN ISRAEL SENDIRI

(Penulis : Ev. Orlando I P Ginting,S.T.)

“Maka aku bertanya: Adakah Allah mungkin telah menolak umat-Nya? Sekali-kali tidak! Karena aku sendiri pun orang Israel, dari keturunan Abraham, dari suku Benyamin. Allah tidak menolak umat-Nya yang dipilih-Nya. Ataukah kamu tidak tahu, apa yang dikatakan Kitab Suci tentang Elia, waktu ia mengadukan Israel kepada Allah: "Tuhan, nabi-nabi-Mu telah mereka bunuh, mezbah-mezbah-Mu telah mereka runtuhkan; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku."Tetapi bagaimanakah firman Allah kepadanya? "Aku masih meninggalkan tujuh ribu orang bagi-Ku, yang tidak pernah sujud menyembah Baal." Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia. Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia” ( Roma 11 : 1-6 )

Dalam sejarah dunia dan gereja, kita melihat adanya pertikaian dan peperangan yang sering terjadi di Timur Tengah khususnya di Jerusalem yaitu pertikaian antara bangsa Israel dan bangsa Palestina. Hal ini membuat negara-negara Arab dan sekutu-sekutunya negara-negara Muslim seperti Iran, Irak, Afganistan mengutuk Israel karena perluasan pemukiman Yahudi (Zionisme yaitu kembali ketanah Perjanjian) di jalur Gaza yang sering memicu pertempuran yang banyak mengambil korban. Dan dimana kita lihat presiden Sadam Husein yang sudah mati digantung oleh pemerintah dan rakyatnya sendiri yaitu rakyat Irak kalau tidak salah pada saat hari Idul Adha, pernah menyerang Israel dengan Rudal Scudnya. Tetapi Amerika membantu Israel dengan mengirimkan Rudal Patriotnya untuk melindungi Jerusalem. Saya sering membaca dalam literatur Islam dan tulisan-tulisan di surat kabar oleh Kiyai/Ulama/Ustad Islam dalam mimbar agama Islam. Mereka sering mengatakan bahwa Yahudi dan Kristen itu adalah kaum kafir. Dan dalam website, blog, dan facebook muslim mereka mengatakan Israel itu “laknatulah”. Bahkan di dalam kalangan orang Kristen sendiri ada yang mengatakan bahwa orang Israel yang sekarang berbeda dengan yang dulu seperti di Alkitab.Bahkan ada yang membenci Israel karena mereka menyalibkan Tuhan Yesus.
Dalam uraian Firman Tuhan ini Rasul Paulus ingin memberantas semua anggapan dan pandangan tersebut yang ada di kalangan orang Kristen. Kita mengetahui bahwa Rasul Paulus adalah orang Israel, keturunan Abraham dan dari suku Benyamin..” Karena aku sendiri pun orang Israel…kata Paulus. Tetapi Rasul Paulus bukan sembarang orang percaya. Ia telah menjadi rasul untuk dunia bangsa-bangsa kafir ( Bdk Gal 2:9 ).
  • “Dan setelah melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan mereka kepada orang-orang yang bersunat;” ( Galatia 2:9 )
Disini Rasul Paulus mengatakan bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan umat-Nya. Dia mengatakan : “ Sekali-kali tidak ! Jawaban ini sama tegasnya seperti ia membantah tuduhan seakan-akan ajarannya menghujat Tuhan ( Bdk Roma 3:1-8,31 , Roma 7:7, Roma 9:14). Agaknya Rasul Paulus mengatakan bahwa : mengabaikan rahmat Tuhan, mengingkari kesetiaan-Nya, setingkat dengan menghujat Dia, sehingga memerlukan jawaban yang sama-sama emosional.
Setelah Rasul Paulus memberi jawaban tidak langsung dengan mengacu pada jatidirinya sendiri, kini menyusulah jawaban langsung : “Allah tidak menolak umat yang dipilih-Nya”. Dibandingkan dengan ayat terdahulu ( Roma 9) ada tambahan, yang sekaligus mengandung alasan yang menyebabkan Allah tidak menolak umat-Nya. Yaitu Dia memilih umat itu. Disini dipakai perkataan yang sama seperti dalam Roma 8:29, yaitu “mengenal dari semula”.
  • “ Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara”. ( Roma 8:29 )
Dalam tafsiran Roma 8:29 kita telah melihat bahwa kata “ memilih” atau “mengenal” dalam Alkitab merupakan perbuatan kasih. Jadi , kita dapat menerjemahkan disini : umat-Nya, yang telah dipilih-Nya dengan penuh kasih sebelum segala zaman. Jadi dasar pemilihan Israel menjadi umat Tuhan ialah kasih Allah, bukan kebaikan Israel sendiri. Karena itu juga, pemilihan Allah itu tidak mungkin goyah.
Dalam nas-nas Firman Tuhan dalam Roma 9 perlu ditafsirkan dengan latar belakang dalam Roma pasal 11. Kita tidak boleh mengartikannya seakan-akan umat Israel tidak lagi menjadi umat Tuhan, kakak Gereja Kristen.
Dan kini Paulus mengemukakan alasan-alasan dengan lebih teratur. Ia mengambil contoh kisah Nabi Elia. Kisah itu diketahui umum di kalangan anggota jemaat, sebagaimana ditujukan oleh rumus “ Ataukah tidak kamu tahu..”. Kita dapat dapat saja menerjemahkan, “ Saudara saudara tentu mengetahui….”. Lalu Paulus menyajikan isi singkat kisah Elia sejauh tercantum dalam ( 1 Raja-Raja 19:10 dan 14 ). Kisah itu mengandung berita mengenai zaman lain dalam sejarah Israel, yang sama gelapnya dengan zaman Paulus. Nabi-nabi lainnya sudah dibunuh ( kata Elia), dan mezbah-mezbah Tuhan sudah dibongkar oleh Ratu Izebel yang fasik. Menurut perkataan Elia, jangankan nabi, orang yang setia kepada Tuhan pun sudah tidak ada lagi, hanya tinggal ia sendiri. Rasul Paulus menyajikan kata-kata Elia itu bukan sebagai keluhan, seperti halnya dalam kisah yang asli, melainkan sebagai dakwaan terhadap Israel ( “mengadukan”). Dan Rasul Paulus mengatakan jawaban Allah kepada nabi Elia “ Aku masih meninggalkan tujuh ribu orang bagi-Ku, yang tidak pernah sujud menyembah Baal”. Allah memelihara sejumlah besar orang setia, yang tetap merupakan umat-Nya yang kudus.
Lalu Rasul Paulus menambahkan empat kata : “menurut pilihan kasih karunia”. Bila kita merenungkan kata-kata “menurut pilihan” ini, tambahan “kasih karunia” tidak boleh diabaikan. Kalau tambahan itu tidak ada, pilihan Allah dapat menjadi kenyataan yang mengerikan. Bagaimana kalau seseorang tidak termasuk jumlah yang terpilih, yang diangkat dari dalam massa yang binasa ! Tanpa tambahan itu kita akan merasa menghadapi Allah yang sewenang-wenang. Akan tetapi, disini tertulis “pilihan kasih karunia”. Artinya, kasih karunia itulah yang menentukan sifat, makna dan tujuan pilihan itu .Makna dan tujuannya ialah keselamatan “sisa” yang terpilih, supaya Tuhan tetap memiliki umat yang taat dan bersujud menyembah Dia, bukan berhala. Bagi mereka pilihan Allah menjadi sumber keselamatan dan penghiburan. Namun dalam tafsiran Roma 11:4, “sisa “ itu bukan jumlah yang tertutup. Batas kasih karunia Allah tidak sama dengan batas “sisa” itu, tetapi lebih luas. Dalam mega mendung hukuman-Nya yang mengancam, terbentang pelangi kasih karunia-Nya.
Kalau pemilihan kita berdasarkan perbuatan amal, kita bisa saja kehilangan status kita sebagai orang pilihan Allah begitu perbuatan itu menjadi berkurang. Kita mau tidak mau akan hidup dalam ketegangan dan ketidakpastian karena hasil yang defenitif ( Hasil yang pasti) tidak dapat diketahui. Sebaliknya kalau pemilihan Allah oleh karena kasih karunia-Nya, hal itu berarti kasih karunia itu menjadi jaminan. Dia akan memelihara kita, dan kita tidak mungkin lepas dari tangan-Nya.( Bdk Efesus 2:8-9, Yoh 15:16).
Dalam Roma 11:17 Rasul Paulus memaparkan kepada kita dalam tafsirannya bahwa sesungguhnya, Gereja adalah umat Israel ditambah orang-orang Kristen yang non Yahudi. Sebab pemilihan Allah bertolak dari Israel, yaitu bapa-bapa leluhurnya, dan nasib bangsa-bangsa kafir tetap tergantung pada nasib Israel ( Bdk Roma 11:15). Keselamatan datang dari bangsa Yahudi ( Yohanes 4:22 ).
  • “Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi” ( Yohanes 4:22 )
Pemilihan Abraham tidak berdasarkan pemilihan bangsa-bangsa non-Yahudi ( artinya kita), yang merasa sebagai tuan rumah dalam Gereja, tetapi pemilihan orang-orang non Yahudi terjadi berkat pemilihan Abraham. Gejala ini tidak hanya ditemukan di daerah-daerah yang tidak berpenduduk Yahudi, seperti halnya Indonesia, tetapi justru di Eropa Barat dan Timur sepanjang sejarah gereja di sana. Dalam Roma 11:19-21, Rasul Paulus sekali lagi menegur orang-orang Kristen non Yahudi, agar mereka jangan bersikap sombong terhadap Israel. Mereka beranggapan, orang Yahudi yang tidak percaya pada Injil telah ditolak Allah untuk selama-lamanya.
Jadi, kalau seorang Kristen non Yahudi dapat percaya bahwa dirinya diterima ke dalam umat Tuhan, meskipun ia bukan keturunan asli Abraham, terlebih lagi patutlah ia (kita) percaya bahwa Allah akan menerima mereka yang mula-mula termasuk umat asli ( bangsa Israel keturunan Abraham ) itu kembali ke dalam umat itu.
  • “Tetapi mereka pun akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali” ( Roma 11:23 )
Karena itu, ketidaksetiaan Israel tidak membatalkan kesetiaan Allah ( Bdk Roma 3:3-4 ). Kalau Israel dibenci ( Roma 9:13) dan ditegarkan ( Roma 9:17) oleh Allah, hal itu berlaku untuk sementara saja . “Kekasih” itulah perkataan Allah yang terakhir kepada bangsa Israel (Roma 11:28 ). Dan pada akhir zaman Israel pun akan beroleh kemurahan.



Pertanyaan : Mengapakah Rasul Paulus berani mengatakan bahwa “mengenai pilihan” Israel tetaplah “Kekasih Allah “?

Jawab : Sebab tidak mungkin Allah menarik kembali karunia-karunia yang pernah dianugerahkan-Nya dan membatalkan panggilan yang pernah dikeluarkan-Nya. Karunia-karunia itulah yang disebut dalam Roma 9:4-5, yakni pengangkatan menjadi anak, perjanjian, Hukum Taurat, dan seterusnya. Semua itu adalah “ perwujudan kasih karunia”.

  • “Sebab mereka adalah orang Israel, mereka telah diangkat menjadi anak, dan mereka telah menerima kemuliaan, dan perjanjian-perjanjian, dan hukum Taurat, dan ibadah, dan janji-janji. Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!” ( Roma 9:4-5 )

Mungkin muncul pertanyaan lain lagi seperti ini:
  1. Apakah bangsa Israel yang ada di Jerusalem (Timur Tengah) sekarang ini adalah umat Tuhan Yesus Kristus ?
  2. Bagaimana sikap kita sebagai orang percaya (gereja kristen) terhadap bangsa Israel ?

Jawab :

  1. Ya ! Waktu Tuhan Yesus datang kedunia ini dan berada di Israel yaitu di Yerusalem, Dia mengatakan kepada pendengar-Nya yaitu orang-orang Yahudi bahwa Dia adalah Tuhan atas Hari Sabat. Kita tahu bahwa hari Sabat adalah hari/waktu ibadah umat Israel di Sianagoga Yerusalem.
  • “ Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat." ( Matius 12:8 )

Dan setelah Dia dimuliakan ( bangkit pada hari yang ke 3 dari maut/kematian dan naik ke sorga duduk disebelah kanan Allah Bapa), Tuhan Yesus memberikan Wahyu-Nya kepada Rasul Yohanes dan Ia menegaskan melalui Wahyu tersebut bahwa Bangsa Israel keturunan asli Abraham, Ishak dan Yakub yaitu “nama keduabelas suku Israel” tertulis di Yerusalem Baru dan Bumi Baru ( sorga yang mulia ). Kita melihat bahwa Allah menjamin keselamatan umat pilihan-Nya oleh karena kasih karunia-Nya. Hal ini berarti bangsa Israel adalah tetap umat pilihan-Nya. Dan Tuhan Yesus tidak menolak umat yang dipilih-Nya.

  • “Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel” ( Wahyu 21:12 )

Kemudian Rasul Paulus juga telah memberitahukan kepada kita dengan tegas melalui teologinya melalui bimbingan Roh Kudus kepada jemaat di Roma dalam Roma pasal 9 dan Roma pasal 11 sebagaimana telah kita uraikan diatas sebelumnya yaitu “ bahwa Allah tidak menolak umat yang dipilih-Nya ( bangsa Israel)”.


  1. Dan bagaimana sikap kita terhadap bangsa Israel sekarang ini ? Apakah kita akan memihak Israel ? Adanya pertikaian di Timur Tengah dapat dan telah memicu kebencian kepada gereja Kristen (pemboman gereja) oleh orang- orang yang anti Israel dan anti Kristen. Melalui kasus bom bali I dan II oleh para teroris menggungkapkan kepada kita bahwa Islam garis keras (Mujahidin) akan terus memusuhi Israel dan Amerika serta sekutu-sekutunya. Ya, tentunya jawabannya adalah kita harus kembali kepada Alkitab Firman Allah. Kita harus lebih takut kepada TUHAN. Kita tidak perlu takut kepada pemerintah, tetapi kita menghormati pemerintah dan berdoa syafaat bagi pemerintah bangsa kita Indonesia agar kita dapat hidup tenang dan tentram dalam segala kesalehan dan kehormatan ( Bdk. 1 Tim 2: 1-2 ) , karena Alkitab mengatakan bahwa mereka adalah hamba Allah. Tetapi kalau pemerintah sudah memaksa kita (gereja) untuk menyeleweng dari iman percaya kita, kita harus lebih takut kepada TUHAN. Iblis sangat membenci gereja ( Israel dan umat Kristen) dan ingin membinasakannya. Tetapi usahanya gagal, karena Allah melindungi dan memelihara umat-Nya. Kita meyakini melalui Alkitab bahwa Allah akan melindungi dan memelihara-umat-Nya dan menyertai mereka sampai akhir zaman (Bdk. Why 12:13-14, Kel 19:4,Ul 32:11. Mat 28:20). Tidak ada sesuatupun yang terjadi tanpa seijin dan sepengetahuan-Nya.

Ada dua sikap yang saya rasa perlu kita imani dan yakini yaitu :

  • Kita patut bersyukur kepada Allah yang oleh karena anugerah-Nya dan perbuatan-Nya melalui karya Kristus kita bisa datang kepada Allah dan oleh karena kasih karunia-Nya kita layak disebut sebagai umat-Nya dan diterima kedalam umat-Nya. Kita yang dulunya adalah bangsa kafir, tetapi oleh karena ketidaktaatan Israel, kita diterima kedalam umat-Nya. (Orang Yahudi telah menolak dan menyalibkan Kristus. Tetapi perbuatan nekad itu justru menghasilkan keselamatan bagi seluruh dunia, karena demikianlah kehendak Tuhan. ( Bdk Roma 11:11 ) ).Memang orang non Yahudi diterima menjadi anggota umat Allah (keluarga Abraham). Namun, keselamatan mereka tergantung dari hal-ihwal hubungan Allah dengan umat pilihan-Nya, yaitu Israel. Dengan perkataan lain, Israel tetap sang kakak, dan gereja (kita) adalah adiknya. Itulah dasar teguran Rasul Paulus ( Bdk Roma 11 :15 ).
  • “ Sebab jika penolakan mereka (Israel) berarti perdamaian bagi dunia, dapatkah penerimaan mereka mempunyai arti lain dari pada hidup dari antara orang mati? “ ( Roma 11:15 )

  • Kita harus berdoa bagi kesejahteraan bangsa Israel (Jerusalem), mengasihi bangsa Israel dan berpihak kepadanya dan bukan ikut-ikutan mengutuknya, jikalau kita ingin diberkati TUHAN. Karena mereka adalah umat pilihan Allah, kekasih-kekasih Allah. Disini yang dipilih ialah seluruh Israel ( Roma 11:26 ). Dan dilihat dari sudut pilihan Allah, Israel dalam keseluruhannya tetap dikasihi Tuhan.

Sebagai akhir dari renungan Firman Tuhan ini marilah kita baca, renungkan dan uraikan Firman Tuhan dibawah ini. Tuhan mengasihi dan memberkati Israel.

  • “Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan seperti ada tertulis " Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub. Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka".Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang. Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya”.( Roma 11:28-29)

  • “ Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat." ( Kejadian 12:3 )

  • “Ia meniarap dan merebahkan diri sebagai singa jantan, dan sebagai singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Diberkatilah orang yang memberkati engkau, dan terkutuklah orang yang mengutuk engkau!" ( Bilangan 24:9 )

  • “Berdoalah untuk kesejahteraan Yerusalem: "Biarlah orang-orang yang mencintaimu mendapat sentosa.” ( Mazmur 122:6 )

Soli Deo Gloria

Daftar Pustaka :
  • Tafsiran Alkitab : SURAT ROMA Oleh : Dr. Th. Van Den End


We Love Israel

We  Love Israel




Informasi Lowongan Kerja